Senin, 31 Mei 2010
KABUPATEN SINJAI
Terwujudnya Sinjai Lebih Maju dan Terkemuka dengan Pemberdayaan Masyarakat dan Pengembangan Ekonomi Kerakyatan Berbasis Kemandirian Lokal
MISI
* Menerapkan prinsip-prinsip good governance dalam penyelenggaraan pemerintahan
* Membentuk kualitas SDM yang unggul dan memiliki daya saing.
* Menguatkan kelembagaan pemerintah dan kelembagaan masyarakat yang dapat mendukung dan menopang pelaksanaan pembangunan.
* Mengembangkan peran Sinjai sebagai salah satu pusat pelayanan dan pertumbuhan ekonomi, sosial dan budaya di Kawasan Timur Indonesia.
* Mengembangkan peranan dunia usaha dan investasi dalam pembangunan berdasarkan potensi lokal.
* Mengoptimalkan pengelolaan sumber daya alam yang berwawasan lingkungan.
Arti Logo Sinjai
Lambang Daerah Kabupaten Sinjai ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Sinjai Nomor 6/PERDA/DPRD-1974 tentang Lambang Daerah berupa perisai bulat panjang dengan ukuran perbandingan tinggi dan lebar adalah 3 : 2, Makna yang terkandung dalam lambang daerah secara umum dapat dideskripsikan sebagai berikut:
1.
Kuda berwarna putih : Gambar ini dilatarbelakangi kondisi masa lalu dimana masyarakat Sinjai sebagian besar menggunakan Kuda sebagai hewan yang paling dominan membantu aktivitas keseharian masyarakat dan bahkan menjadi “kendaraan resmi raja-raja” yang kadang juga digunakan sebagai kendaraan perang. Selain itu kuda, juga melambangkan keperkasaan, ketekunan dan semangat kerja keras yang dimiliki masyarakat Sinjai. Sementara warna putih melambangkan bahwa dalam keperkasaan terkandung makna kesucian dan kejernihan itikad dan motivasi masyarakat dalam menjalankan aktivitas dan kehidupan kemasyarakatan.
2.
Perahu berwarna kuning : selain sebagai alat transportasi utama di perairan Sinjai dikala itu, maka gambaran perahu ini pula masyarakat Sinjai dalam mengarungi perjalanan sejarah yang panjang yang tentunya akan melalui berbagai riak-riak ombak sebagai gambaran tantangan yang akan dihadapi masyarakat dalam mewujudkan harapan Sinjai yang sejahtera.
3.
Perisai bulat panjang dengan warna hijau; Perisai menunjukkan sebagai benteng diri atau kelompok yang dapat divisualisasikan sebagai kuatnya komitmen kelompok untuk menjaga diri dari pengaruh-pengaruh negatif dari perkembangan budaya.
4.
Sementara warna hijau : melambangkan kesuburan bumi dengan segala potensinya, tempat masyarakat Sinjai menggantungkan harapan-harapan hidupnya.
5.
Simpul Pita pada leher kuda merupakan repsentasi 5 (lima) kecamatan (pada awal pembentukan) yang berada dalam sebuah bingkai ikatan kesatuan Kabupaten Sinjai.
6.
Pasak dengan warna putih menggambarkan ikatan kesatuan masyarakat di 38 (tiga puluh delapan) desa se-Kabupaten Sinjai ketika Sinjai resmi dibentuk menjadi sebuah Kabupaten Daerah Tingkat II. Hal ini juga melambangkan kerelaan masyarakat untuk mengikatkan diri dalam sebuah simpul kesatuan daerah.
7.
Bingkai berwarna hitam melambangkan kebulatan tekad masyarakat Sinjai.
8.
Tulisan SINJAI berwarna putih melambangkan kesucian dan keteguhan dalam perdamaian
9.
Warna dasar kuning melambangkan keagungan nama Sinjai sebagai daerah yang dikenal dengan nama yang harum sebagai Daerah Kabupaten.
TUT WURI HANDAYANI
Kelompok Kerja Guru (KKG)
Kelompok Kerja Guru (KKG) sangat dibutuhkan keberadaannya bagi guru-guru. Sebenarnya banyak permasalahan yang dihadapi guru di lapangan. Selama ini yang namanya KKG tidak difungsikan secara maksimal, ini disebabkan guru-guru tidak tahu cara mengelola KKG yang benar. Kegiatan KKG hanya dilakukan untuk membuat program dan persiapan mengajar saja. Guru tidak tahu kemana harus bertanya bila dia menghadapi permasalahan tentang materi pelajaran atau bagaimana menggunakan alat peraga atau metode dan model pembelajaran yang cocok digunakan.
Pola KKG seperti itu sekarang dirubah menjadi KKG yang dapat membantu memecahkan permasalahan-permasalahan yang dihadapi guru di lapangan, dengan demikian minat guru untuk datang ke KKG lebih kuat karena yang mereka cari mereka dapat di KKG. Dahulu guru enggan (malas) datang KKG lantaran kegiatannya itu-itu saja (ini kami dapat dari pengakuan peserta KKG IPA).
Kehadiran KKG IPA merupakan hal baru bagi guru-guru karena pelaksanaannya mengikuti struktur yang telah ditetapkan (standart) sehingga kegiatan dapat berjalan sesuai dengan tujuan. Dalam kegiatan KKG IPA ditekankan pada perbaikan atau peningkatan proses pembelajaran. Namun ini dapat mencakup bahan ajar, media pembelajaran, metode dan model/pendekatan pembelajaran yang digunakan, penggunaan alat peraga dan semua akan terjamah.
Kegiatan KKG IPA diawali dengan mengumpulkan (mengidentifikasi) permasalahan yang dihadapi guru, apakah itu berhubungan dengan materi, siswa atau guru itu sendiri. Setelah terkumpul kemudian dipilih mana yang perlu dibahas atau dipecahkan yang pertama dan selanjutnya. Jika permasalahan yang terkumpul banyak sedang waktu untuk membahasnya tidak cukup maka kita simpan dan dibahas pada pertemuan berikutnya.
Kegiatan berikutnya adalah merancang pembelajaran sambil mencoba atau menguji alat yang akan digunakan jika dalam kegiatan pembelajaran yang dibuat tadi ada percobaan atau eksperimen. Kemudian rancangan pembelajaran yang sudah dibuat tadi dipeer teachingkan (mengajar teman sajawat). Salah satu peserta akan memodelkan pembelajaran tersebut dan yang lain sebagai siswa sekaligus sebagai pengamat dengan panduan lembar pengamatan yang sudah disiapkan.
Setelah peer teaching selesai diadakanlah refleksi dan feed back, guru yang melakukan peer teaching diberi kesempatan mengutarakan apa yang dia rasakan saat mengajar tadi, mungkin dia merasa kurang ini atau itu. Kemudian teman-teman sebagai pengamat tadi memberikan masukkan atau tanggapannya dalam hal cara mengajar atau penyajian bahan ajarnya. Dan ini sangat bermanfaat sekali bagi si pemodel, peserta lain dan bagi pemberi komentar sendiri termasuk PBS semua di sini jadi pembelajar.
Untuk PBS banyak hal-hal yang didapat selama kegiatan KKG IPA dilaksanakan, berbagai pengalaman yang didapat dari cara membimbing diskusi di KKG sampai dengan mendampingi guru IPA saat real teaching di sekolah mereka masing-masing. Bagaimana saran kita bisa diterima mereka tanpa ada rasa digurui atau tersinggung, dan bagaimana membuat mereka menyadari dan mengakui kekurangan mereka sendiri bukan kita yang memberi tahu. Sehingga kehadiran kita sangat mereka butuhkan bukan menjadi beban bagi mereka. Tentu ini perlu terik-terik khusus yang harus dimiliki oleh seorang PBS.
Info Blog
info KKG: kegiatan Pengkajian Program BERMUTU akan dilaksanakan pada
Hari : Minggu s.d Rabu / 30 Mei s.d 2 Juni 2010
Tempat : Hotel Delima Sari Jl A.Makkasau Pare-pare
Syarat: Surat Tugas dari atasan, Membawa SPPD, Membawa Pas Foto 3x4, Membawa Stempel Instansi.
Peserta: Pengurus inti KKG/MGMP (3 orang untuk remote, 2 orang untuk reguler tiap kelompok)
Sekilas
SDN 73, 74, 119, 215, 216, 239, 240, SD 247