Kelompok Kerja Guru (KKG) sangat dibutuhkan keberadaannya bagi guru-guru. Sebenarnya banyak permasalahan yang dihadapi guru di lapangan. Selama ini yang namanya KKG tidak difungsikan secara maksimal, ini disebabkan guru-guru tidak tahu cara mengelola KKG yang benar. Kegiatan KKG hanya dilakukan untuk membuat program dan persiapan mengajar saja. Guru tidak tahu kemana harus bertanya bila dia menghadapi permasalahan tentang materi pelajaran atau bagaimana menggunakan alat peraga atau metode dan model pembelajaran yang cocok digunakan.
Pola KKG seperti itu sekarang dirubah menjadi KKG yang dapat membantu memecahkan permasalahan-permasalahan yang dihadapi guru di lapangan, dengan demikian minat guru untuk datang ke KKG lebih kuat karena yang mereka cari mereka dapat di KKG. Dahulu guru enggan (malas) datang KKG lantaran kegiatannya itu-itu saja (ini kami dapat dari pengakuan peserta KKG IPA).
Kehadiran KKG IPA merupakan hal baru bagi guru-guru karena pelaksanaannya mengikuti struktur yang telah ditetapkan (standart) sehingga kegiatan dapat berjalan sesuai dengan tujuan. Dalam kegiatan KKG IPA ditekankan pada perbaikan atau peningkatan proses pembelajaran. Namun ini dapat mencakup bahan ajar, media pembelajaran, metode dan model/pendekatan pembelajaran yang digunakan, penggunaan alat peraga dan semua akan terjamah.
Kegiatan KKG IPA diawali dengan mengumpulkan (mengidentifikasi) permasalahan yang dihadapi guru, apakah itu berhubungan dengan materi, siswa atau guru itu sendiri. Setelah terkumpul kemudian dipilih mana yang perlu dibahas atau dipecahkan yang pertama dan selanjutnya. Jika permasalahan yang terkumpul banyak sedang waktu untuk membahasnya tidak cukup maka kita simpan dan dibahas pada pertemuan berikutnya.
Kegiatan berikutnya adalah merancang pembelajaran sambil mencoba atau menguji alat yang akan digunakan jika dalam kegiatan pembelajaran yang dibuat tadi ada percobaan atau eksperimen. Kemudian rancangan pembelajaran yang sudah dibuat tadi dipeer teachingkan (mengajar teman sajawat). Salah satu peserta akan memodelkan pembelajaran tersebut dan yang lain sebagai siswa sekaligus sebagai pengamat dengan panduan lembar pengamatan yang sudah disiapkan.
Setelah peer teaching selesai diadakanlah refleksi dan feed back, guru yang melakukan peer teaching diberi kesempatan mengutarakan apa yang dia rasakan saat mengajar tadi, mungkin dia merasa kurang ini atau itu. Kemudian teman-teman sebagai pengamat tadi memberikan masukkan atau tanggapannya dalam hal cara mengajar atau penyajian bahan ajarnya. Dan ini sangat bermanfaat sekali bagi si pemodel, peserta lain dan bagi pemberi komentar sendiri termasuk PBS semua di sini jadi pembelajar.
Untuk PBS banyak hal-hal yang didapat selama kegiatan KKG IPA dilaksanakan, berbagai pengalaman yang didapat dari cara membimbing diskusi di KKG sampai dengan mendampingi guru IPA saat real teaching di sekolah mereka masing-masing. Bagaimana saran kita bisa diterima mereka tanpa ada rasa digurui atau tersinggung, dan bagaimana membuat mereka menyadari dan mengakui kekurangan mereka sendiri bukan kita yang memberi tahu. Sehingga kehadiran kita sangat mereka butuhkan bukan menjadi beban bagi mereka. Tentu ini perlu terik-terik khusus yang harus dimiliki oleh seorang PBS.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar